Sikap Hati yang Benar
Kalangan Sendiri

Sikap Hati yang Benar

Tiurma Ida Purba Official Writer
      20118
Show English Version

 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanKu; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. (Amsal 4:20-21)

Bacaan Alkitab Setahun  [kitab]Mazmu67[/kitab] ; [kitab]Marku11[/kitab]; [kitab]Bilan17-18[/kitab]

Berbicara tentang hati, apakah yang Anda pikirkan? Semua yang Anda miliki saat ini, semuanya adalah milik Tuhan. Namun, Dia memberikan kepada Anda sebuah kehendak bebas 

( free will).Kehendak bebas itu adalah hati Anda. Anda bisa memilih kepada Anda beribadah? Kepada Yesus atau illah lain.

Dalam kenyataannya, Tuhan menginginkan Anda untuk selalu menjaga hati. Mengapa? Karena dari situlah terpancar kehidupan. Ketika hati Anda sedang tidak beres atau mengalami luka batin, maka akan terlihat dari perkataan Anda atau raut wajah Anda.

Dalam 1 Samuel 16:7 berkata bahwa : “ Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “ Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati”.

Hati merupakan hal yang sangat penting untuk Tuhan. Alasannya adalah karena Tuhan melihat hati. Tuhan tidak melihat talenta, paras atau bahkan harta Anda. Tuhan melilhat bagaimana sikap hati Anda. Sikap hati itu sangat menentukan masa depan Anda.

Kita dapat belajar dari kisah Yusuf. Ketika Yusuf digoda oleh istri Potifar, apakah yang dilakukan Yusuf? Apakah ia melayani istri Postifar?

Kejadian 39:14-15: Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

Yusuf memiliki kesempatan untuk melayani istri Potifar, namun dia memutuskan menolak tawaran istri Potifar. Inilah sikap hati Yusuf yang benar. Dia tidak takut dengan resiko akan di pecat oleh tuannya. Bisa saja Yusuf melayani istri Potifar, karena memang ketika itu hanya ada mereka berdua, dan tidak ada yang melihat. Namun, Yusuf takut akan Allah. Dia memiliki sikap hati yang benar.

 

Pengenalan akan Tuhan akan melatih sikap hati yang benar kepada Tuhan.

Ikuti Kami